.quickedit{ display:none; }
Memikirkan Sebuah Indonesia

Oleh; Mukhlis Rahmanto












Mencintai Indonesia adalah Mencintai Politik
Sajak dari Langit Tak Mendung

Yang harus disalahkan adalah politik
Yang ramai-ramai dijadikan topi, jaket juga sarung
Penutup borok pikiran dan gila kekuasaan
32 tahun tidak jemu makan malam dan buang air besar
Dengan jamuan dan menu kayu jati Kalimantan, emas Freeport dari Timika,
gas alam Arun plus darah rakyat Aceh,
aspal Buton, dan minyak bumi Pangkalan Brandan
Di ruang tengah dan kloset belakang Istana Kepresidenan


Yang harus disalahkan adalah politik
Yang menanam pohon sentralisasi pemerintahan
: Harus "Jawa", bukan Kalimantan, Sumatra, Sulawesi, apalagi Lombok
Yang mengumpulkan anggota keluarga tujuh turunan
: Jadi para wakil rakyat di parlemen
Jadi konglomerat-borjuis baru dadakan
Raja-raja tender proyek pemerintah
Padahal secara takdir, "Butuh kristalisasi keringat,
artinya perjuangan", kata Thukul Arwana di acara Empat Mata

Yang harus disalahkan adalah politik
Yang diusung, diikat, dan dibudayakan
Oleh partai-partai politik yang gemar mengumbar
Gelas-gelas kosong-bohong pragmatisme
Lalu meninggalkan luka dan darah tercecer
Yang ditorehkan oleh fanatisme akut para pendukung
Di jalanan-jalanan utama ibukota, provinsi, hingga kabupaten
Dan yang menang pemilu tentu orang-orang itu
Yang memakai kaos dan merchandise kuning itu
Politik jadi bernilai rendah, jadi sekedar babu abadi kekuasaan

Yang harus disalahkan adalah politik
Yang berisikan keputusan-keputusan
Ekonomi yang mengayomi kepala-kepala konglomerat
: Artinya membunuh kelas-kelas industri menengah ke bawah
Militer yang malah menembaki rakyat
Kebudayaan yang dikomandoi dari pusat
Kebebasan yang dihantui langkah-langkah sigap intelejen
Keadilan yang direkayasa oleh bapak-ibu hakim kejaksaan
: Artinya keadilan adalah beberapa lembar uang rupiah atau dolar
Bisa juga satu lembar check transfer yang langsung bisa diambil di Bank
Pendidikan dalam satu warna seragam
: Mematikan kreatifitas dan mengajarkan pengingkaran
bahwa manusia itu berbeda-beda, tidak satu rupa
Ada yang miskin, juga ada yang kaya
Lalu ujung runcing politik adalah lima sila Pancasila yang dipasang sebagai justifikasi
di depan moncong senjata-senjata polisi yang bertekuk lutut
di depan selembar uang seratus ribuan, artinya uang sogokan


Yang harus disalahkan adalah politik
Yang menjadikan darah manusia nusantara
: Tidak lagi merah-putih seperti pendahulu yang berani mengusir
kolonialisme Inlander dan orang-orang bule penjajah itu
Kini darah itu malah cair dan menghamba pada tuan dan investor asing
IMF, LSM dan dana asing, juga presiden USA itu
Yang membentuk mental cekak-pendek manusia nusantara
: Sarjana yang ingin jadi pegawai negeri semuanyalah
Korupsi yang dijadikan uswah hasanah oleh para cucu hingga para cicitlah
Materialisme dan hedonisme yang menggilalah
Pokoknya ingin serba cepat dengan uang darurat
Tanpa darah dan keringat
Tiba-tiba jadi pejabat eselon empat
Akal yang sehat bertanya, "darimana semua itu bisa cepat didapat?"

Yang harus dibenarkan adalah politik
Dengan kesadaran bahwa demokrasi adalah proses untuk berjalan bersama
: bermacam partai tidak mengapa asal rakyat dan kestabilan dipanggul
Tapi stabil yang bukan "status quo"
Sebab ketenangan adalah harga mahal sebuah kemajuan
Rakyat sudah muak dengan kebohongan, ulah, dan itu-itu saja
Dengan mereka para politikus yang membusungkan dada rakyat
Bukan perlahan sembunyi menggelambungkan perut pribadi, anak, dan istri
Dengan dunia politik yang tidak serba penuh dengan intrik menjatuhkan
: Tapi ya, kalau terbukti korupsi. Ya, harus legowo.
Dengan politikus yang bermutu, ahli, dan professional
: Sebab politik adalah semacam ibu bagi segala kebijakan
Dengan politik dan politikus yang bersih dan berhias moral agama
: Bukan malah menjual agama dan fatwa, yang artinya
Menjual ayat-ayat Tuhan. Bayangkan!
Bekerja di parlemen tapi juga bertanggung jawab ketika di dalam masjid
Artinya, alur utama politik yang seyogyanya adalah Ketuhanan
Dan reformasi adalah pembenahan dan pembenaran alur buntu politik kita
: Reformasi adalah semacam kelahiran baru bayi demokrasi
Perlu gizi yang cukup untuk tumbuh, juga masa yang tidak cukup sewindu
Perlu guru yang membimbing-arahkan
Perlu agamawan yang menyuluh moral dan kerukunan
Perlu teknokrat yang mumpuni
Perlu tentara yang kuat dan berani mati
Perlu seniman yang kreatif menghibur segar ringan
Perlu rakyat yang patuh tapi tak segan jadi oposisi mengingatkan


Yang harus disalahkan adalah politik
Yang harus dibenarkan adalah politik
Salah benar adalah wajah kita semua
Salah benar adalah rasa seduh hangat cinta kita
Salah benar adalah
: Langkah kaki, gerak tangan, air mata, tetes keringat, dan degup jantung
Aku, kamu lalu kita
Yang seratus persen asli, anak negerinya

Abaseyya-Kairo, Rabiul Awwal 1427 H

Label: edit post
0 Responses

Posting Komentar

  • Translate Language

    English French German Spain Italian Dutch

    Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

    Sekilas Tentang PAPYRUS

    Lingkaran Sastra Papyrus satu-satunya lembaga kajian yang berada di bawah naungan Majelis Seni Budaya dan Olah Raga Pimpinan Cabang Istimewa Muhamadiyah Kairo dari periode 2006-2009 sampai sekarang. Di usianya yang sangat relatif muda, Lingkaran Sastra Papyrus senantisa mencoba dan mencoba untuk berusaha memperbaharui serta memperbaiki kreativitas berkarya yang dimiliki oleh seluruh anggota keluarga guna mencapai titik tertinggi kesuksesan berkreasi dan berkarya.

    Kolom Papyrus

    Jejak Pengunjung


    ShoutMix chat widget