.quickedit{ display:none; }
Korban Perasaan Tanda Kasih Sayang

Oleh; Helda Zakaria Nur




Hari ini banyak sekali air mata yang ku tumpahkan, Aku sendiri sering bertanya pada diriku sendiri, Kenapa Aku terlalu lemah?Kenapa ku terlalu cengeng? Kenapa Aku terlalu takut menghadapi kehidupan ini? Ah Aku seperti orang yang punya semangat hidup aja! Banyak sekali masalah yang ku hadapi Di Mesir ini, ada yang bisa ku hadapi dengan tenang ada juga yang sulit untuk ku selesaikan. Kalau udah terlalu banyak masalah palingan Aku hanya mengadu dengan Allah sambil mengurung diri di kamar sendirian, Aku belum bisa untuk berbagi cerita tentang masalah ku ke orang lain, mungkin itulah kekuranganku.

Suasana di kamarku kali ini terasa lebih tenang dari biasanya, bunga yang ada di atas meja belajarku itu memberikan sedikit keindahan di hatiku, walaupun hatiku kali ini lagi kalut. Ku tarik nafas dalam-dalam dan ku biarkan tatapanku menembus awang-awang.

Tok…tok…tok..
"Assalamualikum..."
Lamunanku terhenti seketika,
"Wa'alaikum salam" Jawabku singkat sambil membuka pintu
"Eh.. ada Chika, masuk K'!" suruhku padanya
Ku perhatikan wajahnya, Aku g' bisa menebak apa yang akan ia bicarakan pagi ini, ku biarkan ssaja dia memulai percakapan. Aku lagi terbawa perasaanku sendiri.
"Ra, emm…Gue boleh minta tolong g?
"Boleh…! Jawabku singkat
" Loe punya uang simpanan g' , gue lagi butuh uang banget nih, 100 Pound aja!"
" O…, Aku kira ada masalah apa, ntar ya ku lihat dulu"
"Wah, sorry banget K' uang ku Cuma 75 pound, g' cukup seratus! kemaren Aku baru aja beli buku di Ma'rod, Ma'alays ya!",
" Kalau Aku pinjam 50 boleh ya? Pintanya memelas
" Boleh, nih pake aja" jawabku sambil mengeluarkan uang yang ada di dompetku itu.
" Thanks ya, Ra!"
" Ya sama- sama!' jawabku singkat sambil menutup pintu kamarku.

Bingung juga sebenarnya seharian gini g' kuliah dan ngurung di kamar, biarlah yang penting Aku bisa menenangkan pikiran dan mengumpulkan semangat baru, masalah itu sebenarnya membuat manusia lebih dewasa dan tegar dalam menghadapi kehidupan, tapi kenapa manusia sering takut dan sedih ya? Kata-kata ini yang sering ku ucapkan untuk menghibur kesedihanku dan untuk membangkitkan semangatku kembali. AKu kan sekarang udah jadi kakak kelas, berarti Aku harus lebih dewasa, kan malu sama adek-adek.

# # #

Suasana malam ini terasa lebih indah bagiku, karena Aku bisa kumpul bareng adek-adek baru yang ada di rumahku. Ada Ani dan Rena. Sudah dua minggu mereka bersama di rumah ini, tapi Baru kali ini kami bisa lebih akrab dengan mereka. Mungkin karena aku jarang makan malam bareng mereka, Biasa banyak tugas di luar.

" K' K' Chika mana ya?" tanya Ani
" Mungkin lagi di rumah temennya!"
"O..o.." balas Ani
"K' Aku sedih hari ini, karena ablah marahin Aku waktu tobur ngambil tasdik iqomah tadi pagi, padahal kan Aku cuma nanya, kapan ya kira-kira tasdiknya bisa saya ambil, karena AKu mau masuk kelas ikut muhadaroh Quran" cerita Rena memula topic pembicaraan malam ini
" Iya, K' aku juga dibukrohin trus sama ablah, Kenapa sih Al-Azhar sekolah yang terkenal diseluruh dunia, urusin tasdik aja susah amat! G' keren banget, !" celuruk Ani menambahkan
" Kalau g' gitu bukan Azhar mananya! Nah disitulah letak kerennya azhar!" jawabku santai
" Lho kok?" jawab mereka serentak
" Iya dong, coba deh kalian fikirin, kalau misalnya Azhar serba gampang, ga' ada tuh ulama-ulama yang sabar dan tangguh menghadapi umat, baru ngurus gituan aja nyerah, ngeluh makanya sebelum ngadepin masyarakat, hadapin dulu ablah-ablah atau amu-amu di kuliah itung-itung ngetes mental juga.He…he..!" Jawabku enteng
" Iya tapi kan buang-buang waktu banget, K'!"
" Biar waktunya g' terbuang sia-sia, waktu tobur baca buku aja, dari pada bete' nungguin, kan bermanfaat juga !" saranku pada mereka.

Mereka hanya mengangguk tanda setuju dn membenarkan apa yang ku katakan. Kami pun diam sejenak. Hidangan yang tersedia di meja makan kami lahap satu persatu, nikmat sekali. Ikan sambel yang dibuat Rena habis tanpa sisa. Oseng-osengannya juga g' ketinggalan. Semua sibuk dengan makanan nya masing-masing

" K' Aku dapet undangan lho dari temanku , minggu depan acaranya"
" Undangan apa?" tanyaku singkat
" Undangan perkawinan, acaranya di mesjid assalam, kata temen-temen calonnya sih S2 " Jelas Rena
'' O .. ya, dimana ketemunya ya? padahal kita baru aja beberapa minggu disini belum nyampe sebulan , dimana kenalnya ya?" tanya ani keheranan. Belum sempat Aku menjawab tiba tiba Rena nyambung lagi
" K' di Kairo ini, banyak banget yang merid pas kuliah kan? Sampe-sampe di Indo ada orang tua yang takut sekolahin anaknya di kairo karena katut anaknya merid pas kuliah, ini bener lho kak, tetangga ana sendiri yang kaya' gitu. Lagian Film- film Indo banyak yang menceritakan tentang keadaan seperti itu. Liat aja di film Kiamat Sudah Dekat, Padamu Aku Bersimpuh, dan yang bakalan heboh Ayat-ayat Cintanya Kang Habib."
" Gitu aja heboh, malahan justru hal- hal yang baik itu yang harus kita dukung, dari pada pacaran yang g' jelas, Ayo pilih mana? Tanyaku balik
" Iya sih K', tapikan masih tingkat satu, masih perlu belajar, jangan-jangan udah merid, kuliahnya jadi berantakan, karena banyak yang di urus, suami, anak, belum lagi ngurus kuliah sendiri, hi… g' kebayang deh!" Ani tampak aneh dengan keadaan seperti itu.
" Terserah anggapan orang deh, temen kakak malah nilai nya bagus setelah merid, ayo gimana? G' semuanya bener kan kata orang- orang! kalau mau lebih yakinnya, rasakan aja sendiri, kita siap jadi panitia kok, he..he…" Kataku sambil becanda
" Idih kakak, kok gitu sih, jangan- jangan yang ngomong lagi bakalan nyusul bentar lagi!"
Kali ini Aku hanya tersenyum sambil menghabiskan makanan ku yang tersisa beberapa suap itu. "Belum tahu dia" bisikku dalam hati. Kami pun diam sejenak.
" K' Aku kasian dengan temen seangkatanku, ada 11 orang yang belum jelas statusnya di Mesir ini!" Ani memulai percakapan
" Kok bisa?" tanyaku balik
" Iya, karena mereka ke sini sebelum ada surat keterangan Sifaroh Mesir, jadi visanya bukan visa pelajar, melainkan visa turis, Padahal mereka ikut test lo di Indo!" jelas Ani kembali
" O..ya,! Kakak yakin PPMI dan KBRI pasti lagi cari jalan keluar untuk mereka, kita doakan aja, semoga mereka sabar dan dimudahkan urusannya oleh allah"
" Amin…! Jawab mereka bersamaan

Allahu Akbar….Allahu Akbar…

" Udah azan tuh , kita siap siap yuk!" ajakku pada mereka.
Mereka pun bergegas sambil merapikan meja makan .
" Kakak Wudhu duluan ya..!" pintaku
" Iya" jawab mereka serentak

# # #

Ku lihat Chika tergeletak tidur di atas kasur empuknya itu, ku dekati ia perlahan. Ku lihat wajahnya lebam, kaki dan tangannya ada goresan luka-luka.Pasti ia merasakan sakit sekali bisikku dalam hati, apa yang terjadi padanya Allah? Tanyaku dalam hati. Aku hanya memperhatikannya sebentar tanpa berani untuk bersuara sedikitpun. Kasian Pikirku ia terlalu cape' dan pulas. Aku juga mengambil posisi yang tak jauh beda dengan nya, merebahkan tubuh yang lemes di atas shofa empuk ruang tamu, Aku cape sekali hari ini, kuliahku full sampe jam tiga sore,Aku harus mengembalikan sedikit tenagaku menjelang sholat ashar. Aku berbaring sejenak, semoga tidurku kali ini emang bener-bener berkualitas harapku dalam hati.

Azan yang berkumandang terdengar nyaring di telingaku, membuat aku terjaga dari tidur yang hanya seperempat jam itu, Alhamdulillah badanku kali ini lebih Fresh dari yang tadi. Aku bergegas menuju hamam untuk bersih-bersih dan wudhu. Hampir aja Aku lupa kalau Chika masih tertidur pulas, Aku harus membangunkannya. Chika yang kelihatan cape ternyata pas aku bangunkan ia langsung sadar, Aku kira ia g' dengar dengan suaraku, karena suaraku lebih pelan menurut biasanya. Takut mengagetkan dia yang lagi sakit. Akhirnya kamipun sholat berjamaah.

Selesai sholat dan berdoa kami saling bercerita satu sama yang lainnya. Ia mulai menceritakan masalah yang paling pribadi ke Aku, masalah keluarga, temen dekat, bahkan kenapa ia luka-luka seperti ini.

" Ra maafin Gue ya, karena belakangan ini Gue jauh dari loe n jarang di rumah, Gue lagi suntuk berat belakangan ini, tapi sekarang Geu baru sadar, bahwa masalah yang Gue hadapi belum seberapa bila di bandingin dengan masalah orang lain.Lagian kalau Gue lari dari masalah malahan Gue dapet masalah baru kaya' badan gue ini" jelas Chika yang berfikir lebih dewasa saat ini.

" Iya, K' masalah ortu kamu yang cerai, terus masalah dengan temen dekat kamu, anggap aja sebagai episode pembelajaran diri, siapa tahu dengan kejadian ini, kamu bisa lebih mateng dalam bertindak dan berfikir, semua pasti ada hikmahnya, luka yang ada di hati lebih terasa sakit ketimbang luka yang ada di tubuh ini, tapi walaupun begitu hati akan sembuh dari luka-luka itu bila kita selalu memohon pada Allah untuk di beri kekuatan dan kebersihan hati. Jangan sedih ya, kalau ada apa-apa Aku siap menolong kamu" Ku pegang tangan nya untuk meyakinkan bahwa Aku memang sangat bersedia membantunya semampuku.

" Makasih ya, Ra, Loe emang teman gue yang paling baek."
" G perlu ucapin terima kasih, sudah sepantasnya kita hidup saling tolong-menolong antara sesama, apalagi dengan Chika yang imut. He..he.." Aku mulai becanda dengannya biar g' kelihatan serius.

# # #

Pagi yang ceria ini kembali menemani Aku di awal kehidupan baru, karena hari ini adalah hari baru yang harus ku isi dengan kegiatan yang bermanfaat, bukan hari kemarin yang telah berlalu. Matahari yang tersenyum menyapaku dengan sinarnya yang elok, embun pagi juga membasahi dedaunan yang memberikan kesejukan di setiap mata memendang. Ku nikmati suasana pagi ini dengan melepaskan pandangan ke seluruh penjuru yang dapat ku saksikan di balkon rumahku itu. Bangunan Anwar sadat terlihat jelas disitu, stadion bola juga bisa ku lihat dari balkon rumahku itu, luas, hijau dan menyenangkan.

"K' kok senyum-senyum sendiri!" Ani mengejutkan fantasiku
" Nggak!" jawabku singkat
" Udah tiga bulan juga ya K' kita bersama" Sambung Ani
" Kenapa udah bosenya sama kakak?" tanyaku balik
" Nggak!" jawab Ani kontan
" Atau jangan-jangan Ani mau pindah?" tanyaku menyelidik
" G' kok K', Aku mau ngomong sesuatu yang rahasia, tapi gimana ngomongnya ya?" Ani tampak ragu untuk mengutarakan langsung maksud dan tujuannya, Aku tulis aja ya Mbak! Pintanya.
" Boleh, ntar kalau kakak bisa Bantu, kakak bantu deh mecahin masalahnya.Oke!" jawabku
" Syukron ya K"
"Iya sama-sama"

# # #

TO: Kakakku yang baik, Rara

Semoga dengan membaca surat ini kakak dalam keadaan sehat dan ceria selalu, Aku bingung mau dimulai darimana AKu menceritakan hal ini pada kakak. Yang jelas ku harap kakak bisa memberikan solusi pada Ku, Tepatnya seminggu sesudah ujian Aku ditelpon oleh orang tuaku kalau Aku akan dinikahkan dengan orang satu kampong denganku, Kata ayahku ia belajar di sini, MUHAMMAD HABIB namanya. Aku akan selalu patuh terhadap perintah orang tuaku selagi itu baik. Kakak bisa g' temenin Aku ke rumah madem aisyah hari Jumat besok. Katanya Aku dan Dia akan Ta'aruf disana. Tolongin Aku ya K'

ADEKMU ANI

Ku lipat surat dengan hati-hati, dengan perasaan hati yang juga sangat hati-hati. SUNGGUH takdir adalah ketetapan Nya, kepunyaan Nya, K' HABIB mungkin bukan jodohku. Jawabanku yang terlalu lama ku berikan, ternyata ada peristiwa lain dibalik ini semua, hanya Allahlah milik segala-galanya. AKU Ikhlas dengan keputusan ini. Bukankah dengan pengorbanan semacam ini, tanda Aku sangat sayang pada Adekku Ani. Met bahagia doaku dalan hati. Hanya ALLAH yang tahu perasaanku kali ini.



Label: edit post
0 Responses

Posting Komentar

  • Translate Language

    English French German Spain Italian Dutch

    Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

    Sekilas Tentang PAPYRUS

    Lingkaran Sastra Papyrus satu-satunya lembaga kajian yang berada di bawah naungan Majelis Seni Budaya dan Olah Raga Pimpinan Cabang Istimewa Muhamadiyah Kairo dari periode 2006-2009 sampai sekarang. Di usianya yang sangat relatif muda, Lingkaran Sastra Papyrus senantisa mencoba dan mencoba untuk berusaha memperbaharui serta memperbaiki kreativitas berkarya yang dimiliki oleh seluruh anggota keluarga guna mencapai titik tertinggi kesuksesan berkreasi dan berkarya.

    Kolom Papyrus

    Jejak Pengunjung


    ShoutMix chat widget