.quickedit{ display:none; }
Indonesiaku, Juga Indonesiamu.

Oleh; Mukhlis Rahmanto










Aku menyukai matahari hari ini
Seperti ku mencintai Indonesiaku
Lihat Gajah mada menggelar layar, hunus pedang
Dari Biak di timur sampai barat negeri campa
Ingat tegas para pendahulu yang mengacir
Inlander dan Nippon dari tanah negeri
Tersebut nama Diponegoro, Teuku Umar, Hasanudin,
Sudirman, dan Bung Tomo
Mengajarkan arti kepemilikan dan cinta mendalam
Lalu suara merdeka Soekarno Hatta
Terkumandang ke penjuru dunia
"1945, kemerdekaan Indonesia"
Maka ada episode orde lama, baru, dan terbaru
Mengerah seluruh untuk menjawab penuh
Menata batu bata yang tertulisi kata "kemerdekaan"
Membuktikan dengan ruas peras otak
Degup keras hati, kepalan tangan dan kaki
"Kami ini betul-betul orang Indonesia"
Negeri elok dari timur nun jauh
Zamrud khatulistiwa
Meski sedikit aib tergantang
Aku pantas busung dada jadi anak negerinya

Aku membenci matahari hari ini
Seperti ku membenci indonesiaku
Ada orang lahir di Bogor, besar di Amsterdam
Bangga menyebut ke-Amsterdam Belandanya
Artinya nasionalisme yang cekak
Ada sepatu Cibaduyut, malah berkata lebih sreg
Dengan Nike atau Adidas
Ada Dagadu, tapi diam-diam senyum pada Giorgio Armani
Artinya materialisme yang menggila
Ada reformasi yang cuma mari kita bersama berjanji
Ada biasa pada darah manusia, tinggal membakarnya
Ada sistem korup yang begitu aduhai menggoda siapa saja
Ada joget binatang yang malah memakai baju moral
Pada berantainya tayangan televisi kita
Ada sedan BMW dan Mercy melaju mulus di jalan-jalan utama negara
Ada Tuhan yang dikelilingi oleh asap kemenyan takhayul
Ada agama yang dikata, "ritual biasa sajalah"
Ada juga miskin dan kaya, coba kau ukur jarak langit dan bumi
Dan tentu ada kita di tengah sana
Anak negerinya

Aku cinta benci
Renyah alot jiwaku, Indonesiaku
Harus renyah
Serenyah tegar bangga Sartono mengunyah keripik kentang
Tertulis "made in Indonesia" pada bungkusnya
Didepan sebuah restoran makan ala paman sam
Pada suatu siang di Maydan Tahrir

Label: edit post
0 Responses

Posting Komentar

  • Translate Language

    English French German Spain Italian Dutch

    Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

    Sekilas Tentang PAPYRUS

    Lingkaran Sastra Papyrus satu-satunya lembaga kajian yang berada di bawah naungan Majelis Seni Budaya dan Olah Raga Pimpinan Cabang Istimewa Muhamadiyah Kairo dari periode 2006-2009 sampai sekarang. Di usianya yang sangat relatif muda, Lingkaran Sastra Papyrus senantisa mencoba dan mencoba untuk berusaha memperbaharui serta memperbaiki kreativitas berkarya yang dimiliki oleh seluruh anggota keluarga guna mencapai titik tertinggi kesuksesan berkreasi dan berkarya.

    Kolom Papyrus

    Jejak Pengunjung


    ShoutMix chat widget