Oleh; Mukhlis Rahmanto
Rindu kau ibu pertiwi
Rinduku padamu indonesia
Meski terpisah samudera yang beberapa kilometer
aku tak henti badan untuk bertempur
awal matahari aku telah siap batin dhahir
saatnya mengisi diri agar lebih teratur
mengais mutiara-mutiara ilmu yang sedikit berdebur
mencari warisan keshalehan dibawah peninggalan leluhur
menyibak nafas kenabian yang hampir hilang tersungkur
kudapat, kubawa, kutempel pada satu sudutmu yang coba rapi terukur
meski bayangku kenyataan mengabur
Rindu kau ibu pertiwi
Rinduku padamu indonesia
Dada ini hampir sesak mikul masa depan
terang inginku padamu yang cerah berkemajuan
jiwa ini tak pernah bersepakat di meja perjanjian
jiwa ini tak sekali mengenalmu jauh sedalam lautan
aku hanya keringatmu basah embun
aku hanya darahmu kental merumpun
aku bau tanahmu subur tambun
Rindu kau ibu pertiwi
Rinduku padamu indonesia
Matahari ditimurmu, matahari disini
hari ini cuacamu, jadi hariku disini
sedu sedan sedihmu, sedu sedanku disini
gurau tawa harapmu, rasa plongku disini
maka jangan gundah, aku setia bersamamu disini
Rindu kau ibu pertiwi
Rinduku padamu indonesia
Posting Komentar